Gambar logo DDI |
Sejarah Asal-usul Berdiri-Nya DDI AD Mangkoso
Diskripsi DDI
AD Mangkoso
Haji
Muhammad Yusuf Andi Dagong di-angkat menjadi arung[1]
(di Swapraja Soppeng Riaja salah satu kecamatan dalam wilayah Kabupaten Barru Sulawesi-Selatan).
Tiga tahun kemudian beliau mendirikan tiga buah mesjid dalam wilayah
kekuasaannya, salah satu berada di Mangkoso[2]
sebagai wilayah ibu-kota kerajaan.
Namun
mesjid tersebut tidak pernah berisi jama'ah karna kurangnya pengetahuan dan
pemahaman masyarakat terhadap ajaran Islam, untuk mencari solusi di adakan
pertemuan di Swapraja[3] Mangkoso.
Pertemuan itu menyepakati untuk membuka lembaga pendidikan dengan meminta
anre-gurutta[4]
H. Muhammad As'ad seorang ulama memimpin yang memimpin madrasah/pesantren MAI
di-Sengkang Wajo, agar mengirim seorang muridnya yaitu, gurutta H. Abdurrahman
Ambo Dalle untuk mengelola lembaga pendidikan. (bugis-angajiang) yang akan
di-buka di Mangkoso.
Tanggal
29 syawal 1357 H. atau bertepatan 21 Desember 1938, Anregurutta H. Abdurrahman
Ambo Dalle, resmi membuka pesantren di Mesjid Jami’ Mangkoso dengan sistem
HalaQah, (Bugis: Manggaji tudang)kamudian pada tanggal 20 dzulqaidah 1357 H.
atau Januari 1939 di-buka tingkatan Tahdiriyah, Ibtidaiyah ,dan Madrasah
Tsanawiyah. Pesantren tesebut di beri nama Madrasah Arabiyah Islamiyah (MAI) Mangkoso.
Dalam perkembangan-nya MAI membuka berbagai cabang daerah misalnya, di Pangkep,
Soppeng, Wajo, Sidrap, Majene, dan berbagai daerah lainnya.
Tahun
1947, berdasar-kan pertemuan Alim-ulama/kadhi se-Sulawesi-Selatan serta
guru-guru MAI. tanggal 16 Rabiul Awal 1366 atau 7 Pebruari, nama nama Madrasah
Arabiyah Islamiyah MAI Mangkoso dan cabang-cabang-Nya di ubah menjadi (Darud
da'wah wal-irsyad) DDI, sebagai organisasi da'wah dan sosial kemasyarakatan
yang berpusat di-Mangkoso. Dua tahun kamudian atas permintaan arung mallusetasi
yang memintanya menjadi Kadhi Pare-pare, Anregurutta H. Abdurrahman Ambo Dalle,
pindah di Pare-pare dan menunjuk ( Anregurutta H. Muhammad Amberi Said.)
sebagai penggantinya memimpin pesantren DDI mangkoso.
Tanggal
1 Muharram 1369 H. Anregurutta H. Abdurrahman Ambo Dalle selaku ketua umum DDI
Memindahkan pengurus pusat DDI dari Mangkoso-ke Pare-pare sementara Pondok
Pesantren DDI Mangkoso di beri cabang status otonomi dengan kewenangan penuh
mengatur dan mengelola pesantren, namun secara organisasi tetap berada di bawah
struktur PP-DDI. Sejak itu DDI berkembang pesat dan mengelola puluhan pesantren
ratusan madrasah yang tersebar berbagai Propinsi, khususnya di wilayah
Indonesia Timur.
Atas
kesepakatan para tokoh pendiri DDI, tanggal 17 Ramadhan 1424 H. di tambahkan
namanya Anregurutta H.Abdurrahman Ambo Dalle di belakang nama DDI, sehingga
menjadi nama (DDI Abdurrahman Ambo Dalle). (DDI-AD) penambahan nama tersebut, selain
untuk mengenang dan mengabadikan nama (Anregurutta H. Abdurrahman Ambo Dalle)
sebagai pendiri utama, juga di maksudkan untuk melestarikan nilai/budaya serta
dasar perjuangan beliau dalam membangun dan mengembangkan DDI hingga menjadi
organisasi islam terbesar di-indonesia timur.
Sumber
: @http://mangkosonetcom.blogspot.co.id/2010/04/sejarah-asal-usul-berdiri-nya-ddi-ad.html?showComment=1443194557447#c2532874927278570166
[1] Bahasa
Bugis, yang berarti Raja/Sultan. “Arung” orang Bugis menyebutnya dengan istilah
Andi, sama dengan Sultan di Jawa.
[2] Nama desa/kampung
tempat pesantren didirikan.
[3] Rumah
besar kediaman raja.
[4]
Anregurutta, adalah sebutan ulama yg sudah sesepuh bagi orang Bugis, sama dengan
istilah kyai di Jawa, Tuanguru di NTB/NTT.
0 komentar:
Posting Komentar