Hilangnya Sebuah Pengharapan.
Bagaimana rasanya mencintai seorang wanita,
berharap banyak kepada wanita yang kita cintai, namun, di lain sisi,
wanita itujuga mencintai seorang laki-laki, yang mana, laki-laki tersebut adalah teman sendiri,
bahkan dia adalah seorang sahabat..?! itulah yang kini dirasakan olehsi Alan,semenjak mengikutis uatu kegiatan
yang diselenggarakan serentak oleh kementerian agama, seakan-akan ada sesuatu yang
merasuki jiwanya, masuk kelubuk hatinya yang paling dalam.
Saat berkenalan dengan
sang “bidadari”—begitulah ia menyebut wanita itu—melalui medsos yang
dinamakan pesbuk, pertama kalinya si Alan chating-an dengan wanita yang
selama ini ia gantungkan perasaannya kepada “sang bidadari”itu. Berbagai status ia
update di medsos pesbuk yang berkaitan dengan wanitaitu. Salah satu status yang
pernah ia tulis, “…hampa rasanya hat iini, takmelihat lagi seorang bidadari, yang
selalu menghiasi hari hari…” begitulah salah satu kutipan status yang ia tulis di
pesbuk.
Selama sekitar limabulan perkenalan ia dengan
“sang bidadari” itu, si Alan terus memendam, dan tak ingin mengungkapkan perasaannya kepada
“sang bidadari” pujaan hatinya. Salah satu ucapan yang
tak pernah ia lupakan dari chating-annya yaitu sewaktu “sang bidadari”
berkata kepadanya, “aku belum pernah dan tidak akan pernah melakukan yang
namanya pacaran”, itulah sepenggal kalimat yang terungkapdari tulisan “sang
bidadari”.
Pernah suatu malam, si Alan chating-an
dengan “sang bidadari” tersebut, namun tiba-tiba foto profil sang
bidadari terganti, yang terpasang malah foto sahabat nya tersebut, si Alan
kemudian berlari keluar rumah, dan berteriak sekeras-kerasnya,
ia bermaksud ingin melepaskan semua prasangka-prasangka yang tiba-tiba merasuki pikirannya.
Iaberharap, dengan teriakan-teriakannya itu dapat mengeluarkan semua beban yang
ia rasakan saat itu, tapi, tidak. Bahkan prasangka-prasangka itu terus bermunculan dari waktu ke waktu.
Dugaannya pun yang
selama ini masih berstatusdzanni, kiniberubah status menjadiqath’I,
sewaktu ia meminjam handphone salah seorang sahabatnya ketika bertemu di masjid—yang
juga termasuk sahabat dekat dengan sang bidadari itu—ia “taksengaja”
membuka obrolan bbm milik sahabatnya itu, ketika membaca obrolan di dalamnya,
tangannya bergetar, dadanya berdegupkencang, seperti ia akan naik berkhotbah di
atas mimbar yang disaksikan oleh ribuan bahkan jutaan orang, tangannya yang tadinya
“kemarau” kini menjadi subur akibat keringat dingin yang keluardari pori-pori kulit,
yang dengan cepat membasahi seluruh telapak tangannya. Ketika yang iadapatkan di
sana,berupa tulisan, yah, hanya tulisan yang mengungkapkan perasaan “sang bidadari” kepada
“sahabatnya” itu. tulisan yang disertai gambar atau foto-foto kiriman dari “sang
bidadari” kepada sahabatnya. Di sana dia tdk membaca semua isi percakapan itu, ia takut,
ia takut.
Dan sampai saat ini, siAlan,
masih tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.
Hatinya kini menjadi tak menentu arah, ia seakan-akan ingin megakhiri hidup yang
selama ini menurutnya tak adil, mengapa mesti ini yang terjadi..?!
teman bahkan sahabat, yang selama ini bersamanya, juga mencintai wanita yang
selama ini juga ia cintai… ia tak menyangka akan begini akhirnya,
persahabatannya dengan temannya itu , kini berubah seratus delapan puluh derajat,
sahabat yang dulu sangat akrab dengannya, bercanda, tertawa bersama, semenjak berada
di jogja, kini, memulai obrolan dengan sahabatnya itu pun sangat sulit ia lakukan,
apalagi bertegursapa di kampus, akibat perasaan yang sedang ia alami sekarang.
Seakan-akansiAlan dengan sahabatnya itu tak pernah bertemu sekalipun. #bersambung.->->->
0 komentar:
Posting Komentar